YAKIN

Yakin itu tak sederhana. Yakin tak sekadar optimis yang terpatri dalam hati. Karena, untuk yakin dibutuhkan curahan pikir dan daya-kerja.

Saat Ibrahim berharap kepuasan diri dan keyakinan hati (ithmi’nanu al qalbi), Allah -ta’ala- memintanya untuk:

Pertama, ambillah empat ekor burung,
Kedua, cincanglah,
Ketiga, letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian.

Setelah mengambil burung, menyembelih-mencincangnya dan membaginya menjadi empat, lalu naik dan turun gunung, ada perintah lanjutan ….

Keempat, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.

Pada saatnya akan sampai ke dalam hati bahwa Allah -ta’ala- Mahaperkasa, Mahabijaksana meneguhkan dan mewujudkan keyakinan itu.

Maka, keyakinan sukses akan hadir melalui upaya dan langkah menyiapkan sumber daya, mengelola sumber daya dan memasarkannya, dan pada saatnya Allah Mahaperkasa mendatangkan bukti atas keyakinan sukses itu.

Dan keyakinan tak akan hadir di hati orang-orang yang tak pernah mencurahkan pikir dan upayanya.

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.