Oleh: Ustadz Dr. Ahmad Djalaluddin, Lc. MA.
مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُؤْتِيَهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِي مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ (79) آل عمران
“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.” Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (QS. Ali Imran (3): 79)
Ibnu Jarir al Thabari –rahimahullah- dalam Jami` al Bayan fi Ta`wili al Qur`an, setelah menjelaskan beragam pendapat ulama tentang Rabbani, beliau sampai kepada simpulan:
ف ” الربانيون ” إذا ، هم عماد الناس في الفقه والعلم وأمور الدين والدنيا . “
“Rabbaniyun adalah pilar dan rujukan masyarakat dalam urusan fiqih, ilmu, dan segala urusan agama dan dunia”.
Ibnu Jarir al Thabari –rahimahullah- juga mengutip pendapat Mujahid –rahimahullah:
ولذلك قال مجاهد : ” وهم فوق الأحبار ” لأن ” الأحبار ” هم العلماء ، و ” الرباني ” الجامع إلى العلم والفقه ، البصر بالسياسة والتدبير والقيام بأمور الرعية ، وما يصلحهم في دنياهم ودينهم .
Rabbani adalah level (mustawa) yang lebih tinggi dari al ahbar (ulama).
Karena Rabbani adalah seorang yang menggabungkan antara al fiqh dan al `ilm dengan:
Al Basharu bi al siyasah_ (paham dan peduli urusan politik).
Al Basharu bi al tadbir_ (paham dan mampu dalam masalah manajemen dan kepemimpinan)
Al Qiyam bi umuri al ra`iyyah wa maa yushlihuhum fi dunyahum waa dinihim_ (berperan aktif dalam membantu urusan masyarakat dan segala hal yang membawa kemashlahatan mereka, baik urusan duniawi maupun agama).
Wallahu a`lam bisshawab
Join Telegram:
http://telegram.me/ahmadjalaluddin
Silahkan disebarkan channel Telegram ini, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah kita.
