Pengabulan Doa Hamba Allah

(وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِی عَنِّی فَإِنِّی قَرِیبٌۖ أُجِیبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡیَسۡتَجِیبُوا۟ لِی وَلۡیُؤۡمِنُوا۟ بِی لَعَلَّهُمۡ یَرۡشُدُونَ)

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran” (QS. Al Baqarah: 187).

Saat berdoa, seorang hamba menginginkan kebaikan yang menurutnya baik bagi dirinya. Tapi, Allah -ta’ala- Maha Tahu tentang yang baik bagi hamba-Nya.

Bagi hamba, baik itu adalah saat yang ia inginkan dan yang ia minta hadir di hadapannya. Tapi, bagi Allah, yang baik bagi hamba tak selalu yang diterima oleh hamba-Nya. Boleh jadi yang baik adalah saat hamba tidak mendapati apa yang diharapkannya.

Karena itu, apa saja yang diminta hamba pasti dikabulkan oleh Allah, hanya kadang dalam bentuk Allah tak memberinya.Ketika Allah tak memberi hamba sesungguhnya itulah pemberian-Nya.

Bagian hamba dalam doa adalah al dzilla wa al ‘ubudiyah (tunduk dan ibadah), sedangkan Allah -ta’ala- yang mengabulkan doa itu.

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.