Penciptaan Manusia

Oleh: Ustadz Dr. Ahmad Djalaluddin, Lc. MA.

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ.

فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا.

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud –radiyallahu `anhu- beliau berkata: Rasulullah –shallallahu ’alaihi wa sallama- menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan:
“Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari. Kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari. Kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari.

Lalu diutus kepadanya malaikat, kemudian ditiupkan padanya ruh, dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara: rizkinya, ajalnya, amalnya dan kesengsaraannya atau kebahagiaannya.

Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta, akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka.

Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta, akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga.
(Riwayat Bukhari dan Muslim).

Beberapa Pelajaran

✅ Akidah
“Malaikat diutus dan diperintah”: Bahwa Allah –subhanahu wa ta`ala- yang mencipta manusia. “Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya” (Ali Imran: 6). Malaikat hanya diutus, bukan yang mencipta dan menentukan.

✅ Suluk
Perbuatan mukmin tidak diukur melalui aspek lahiriah semata, yang kadang berupa ‘sandiwara’. Tapi, yang jadi patokan adalah apa yang ada dalam hati: “dia melakukan perbuatan ahli surga”.

Meskipun sudah berbuat baik, berkata benar, tetap harus takut dan khawatir akan akhir hayatnya. Dikisahkan, Sufyan al Tsauri –rahimahullah- sering menangis: “Sekiranya aku tahu kalau akan mati dalam tauhid, aku tak peduli meskipun dosaku sebesar gunung.”

✅ Fiqih
Masa iddah bagi perempuan hamil hingga melahirkan, baik iddah karena thalaq atau wafat: “Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya” (Al Thalaq:4).
Fuqaha berpendapat bahwa minimal usia kandungan adalah 6 bulan. Pendapat ini didasarkan pada titik temu antara ayat: “Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan”(Al Ahqaf: 15) dengan ayat “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh” (Al Baqarah: 233).

Tidak boleh menggugurkan janin setelah ditiupkan ruh.

✅ Sosial
Deskripsi tentang tahapan-tahapan penciptaan manusia menggambarkan kondisi ibu yang sangat berat. Karena itu wajib bagi setiap jiwa yang lahir bersyukur kepada Allah dan berbuat baik kepada orang tua, khususnya ibu.
Kalimat “Sesungguhnya setiap kalian”, menjelaskan prinsip musawah (kesamaan) asal-usul. Yang demikian mengajarkan bahwa tidak ada kasta dalam masyarakat muslim.

✅ Psikologi
“Akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan”, akan melahirkan kedamaian dan ketenangan jiwa. Semua terjadi karena takdir Allah. Sehingga tidak ada putus asa dalam menjalani hidup.

✅ Keilmuan
Kalimat _“beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan”,_ sebagai isyarat hendaknya memperhatikan sumber ilmu. Darimana ilmu itu digali dan dipelajari.

✅ Strategi
Proses dan tahapan penciptaan manusia mengajarkan keharusan kehati-hatian, langkah yang terukur serta tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
Demikian pula dalam melakukan perbaikan umat, diperlukan strategi dan perencanaan yang baik.

✅ Kedokteran
Kasih sayang Allah –subhanahu wa ta`ala- kepada hamba-Nya. Dia Yang Maha Kuasa menciptakan manusia dalam kandungan ibu secara bertahap. Apa yang akan terjadi sekiranya janin dicipta langsung besar dalam rahim? Apa yang terjadi bila bayi lahir langsung menjadi besar seperti orang dewasa?

✅ Fiqih Dakwah
Para da`i perlu memperhatikan kondisi psikologis objek dakwah. Memperhatikan wajah mereka. Karena wajah mereka mencerminkan tingkat penerimaan dan kondisi hatinya. Karena itulah Nabi dalam sabdanya menggunakan kata-kata penegasan: ‘inna’ dan la-ya`malu’, guna menepis keraguan.

Wallahu a`lam bisshawab

Disarikan dari Idhah al Ma`ani al Khafiyyah fi Al Arba`iina al Nawawiyah, Muhammad Tatay, Dar al Wafa`, Manshurah, 1414-1994, hal. 44-52.

Malang, 25 Safar 1438H
?Join Telegram:
http://telegram.me/ahmadjalaluddin

Silahkan disebarkan channel Telegram ini, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah kita. Aamiin.

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.