HADITS : BANGUNAN ISLAM

Oleh:  Ustadz Dr. Ahmad Djalaluddin, Lc. MA.

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله وسلم يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ.(رواه البخاري ومسلم)

Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khatthab –radliyallahu `anhuma- dia berkata: Aku mendengar Rasulullah –shallallahu ’alaihi wasallama- bersabda:

“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Allah dan nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji, dan puasa Ramadhan”.

Pelajaran-pelajaran:

Akidah

  • Islam dibangun di atas 5 bagian asas (pondasi). Bangunan Islam pada diri muslim akan runtuh bila mengingkari keseluruhan atau sebagian pondasi-pondasi itu.
  • Ulama sepakat bahwa yang mengingkari kewajiban shalat adalah kafir.
  • Tapi, ulama berbeda pendapat tentang status muslim yang sengaja meninggalkan shalat karena malas, bukan karena ingkar:
  • Imam Ahmad, Ishak, dan Ibnu Mubarak –rahimahumullah- berpendapat: dia kafir.
  • Sedangkan Imam Malik, Imam Syafi`i, dan Imam Abu Hanifah – rahimahumullah- berpendapat: dia tidak kafir, tapi muslim yang maksiat.

Fiqih
Kalimat ‘iqamu al shalat’ bermakna tidak sekedar melaksanakan, tetapi menunaikan dengan kesungguhan, menjaga sunnah-sunnah, keutamaan-keutamaan, bahkan aspek-aspek wajib dalam shalat.

Yaitu, shalat itu ditunaikan dengan menjaga kesucian yang sempurna, niat yang tulus-ikhlas, dan thuma`ninah yang baik.

Pendidikan
Bagi guru dan da`i, ketika menyampaikan pesan dan ajaran, hendaknya memperhatikan tingkat dan kapasitas anak didik atau pendengar. Dimungkinkan menggunakan ilustrasi, perumpamaan yang bisa dijangkau oleh semua. Rasulullah mengibaratkan Islam dengan bangunan.

Politik

  • Kelengkapan bangunan Islam tersusun oleh pondasi-pondasi: ibadah fisik (shalat), ibadah harta (zakat), dan ibadah harta dan fisik (haji). Bangunan Islam tidak utuh bila pondasi-pondasi ini tidak didirikan dan dijaga.
  • Islam menghendaki keseluruhan aspek ajarannya utuh dan padu, sehingga tidak terjadi seperti yang disebutkan dalam Al Baqarah: 85:

“Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat”.

Bangunan Islam dalam diri muslim tersusun oleh keyakinan dan ketaatan yang utuh terhadap semua aspek ajarannya: aqidah, ibadah, mua`malah sosial, politik dan budaya.

 Fiqih Dakwah

  • Para da`i dalam berdakwah memperhatikan fiqih prioritas. Ia berusaha meneguhkan Islam pada diri masyarakat melalui ajaran-ajaran dasarnya.
  • Dakwah tidak terbatas pada aspek-aspek dasar Islam, melainkan berkembang dan berkesinambungan dalam rangka membangun Islam yang syamil (menyeluruh) dan mutakamil (utuh) pada diri setiap muslim. Dimulai dari , pondasi, tiang, tembok, atap, sehingga terbentuklah bangunan yang utuh.
  • Tidak ada tawar-menawar dalam prinsip dan pondasi. Karena pondasi penentu eksistensi.

Wallahu a`lam bisshawab

? Disarikan dari Idhah al Ma`ani al Khafiyyah fi Al Arba`iina al Nawawiyah, Muhammad Tatay, Dar al Wafa`, Manshurah, 1414-1994, hal. 38-43.

Rabu, 17 Safar 1438H
?Join Telegram:
http://telegram.me/ahmadjalaluddin

Silahkan disebarkan channel Telegram ini, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah kita. Aamiin..

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.