Oleh: Ustadz Dr. Ahmad Djalaluddin, Lc. MA.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ، وَارْحَمْنِيْ، وَاهْدِنِيْ، وَعَافِنِيْ، وَارْزُقْنِيْ
“Ya Allah, ampunilah dosaku, rahmatilah aku, tunjukilah aku jalan yang benar, sehatkan (dan selamatkan) aku, dan karuniakanlah rizki kepadaku”.
Imam Muslim –rahimahullah- dalam shahihnya menyebutkan bahwa doa di atas diajarkan oleh Nabi Muhammad –shallallahu `alaihi wa sallama- kepada seorang sahabat yang bertanya kepada beliau. Dan dalam Sunan Abi Daud disebutkan, bahwa setelah penanya pergi, Rasulullah berkomentar, “Tangan orang itu penuh dengan kebaikan”.
Ada lima poin permohonan yang dikandung oleh doa itu:
Ampunilah aku.
Memohon ampunan dan penghapusan dosa. Saat mengucapkannya hendaknya hadir dalam diri makna: Allah mengampuninya sebesar apapun dosa itu dilakukan, dan berjanji membuka lembaran baru bersama Allah –subhanahu wa ta`ala.
Doa ini mengajarkan, sebelum memohon apapun kepada-Nya, pastikan bahwa dosa telah terhapus, karena al dzunub tamna`u al `atha (dosa menghalangi anugerah).
Rahmatilah dan sayangilah aku.
Memohon rahmat-Nya: kasih sayang dan ragam kebaikan, kebajikan, dan kenikmatan (khairat, birr, ihsan, ni`am).
Dalam ‘maghfirah’, hamba terhindar dari segala yang tidak disukai. Dan dalam ‘rahmah’, hamba meraih segala yang diinginkan dan yang disukai.
Saat berdoa, hendaknya menghadirkan rasa bahwa rahmat Allah meliputinya. Dan yakin bahwa Allah terus menurunkan rahmat-Nya dan tidak akan menelantarkan hamba-Nya, selama ada keyakinan kepada-Nya.
Tunjukilah aku jalan yang benar.
Bimbinglah dan restuilah aku untuk menepati al haq (kebenaran), kebaikan sekarang dan masa yang akan datang, agar aku mencapai pintu kebahagiaan: dunia dan akhirat. Aku memohon dua hidayah: hidayah `ilmu wa bayan (ilmu dan penjelasan) dan hidayah taufiq wa rusyd (keselarasan dan keteguhan dalam kebenaran).
Saat berdoa, ada kesungguhan berharap petunjuk, menjauhi dosa dan maksiat, dan berniat taubat kepada Allah.
Sehatkan dan selamatkan aku.
Mohon kesehatan, kesembuhan, dan keselamatan dari segala penyakit, fitnah, bencana yang menimpa agama, dunia, dan akhirat, yang dilakukan oleh setan maupun oleh manusia.
Saat berdoa ada tekad melakukan upaya menjaga kesehatan dan menghindari hal-hal yang membahayakan.
Karuniakanlah rizki kepadaku.
Memohon karunia yang luas dan cukup sehingga tidak membutuhkan selain Allah. Memohon rizki yang halal yang digunakan untuk menunaikan amanah ibadah maupun nafkah kepada keluarga, kerabat dan fakir miskin. Memohon rizki yang menopang badan dan rizki yang menopang ruh (spiritual), yaitu ilmu, ilmu, iman dan yakin.
Yakinlah bahwa Allah mengabulkan.Walaupun kadang Allah memilih waktu yang tepat kapan rizki itu diberikan. Semuanya demi kemashlahatan diri.
Semoga kebaikan memenuhi tangan-tangan kita.
Wallahu a`lam bisshawab
Malang, 1 Rabbiul Tsani 1438H