Ayat ini sebagai peringatan. Para sahabat hendaknya memperhatikan situasi yang tepat bila berkunjung dan berkonsultasi kepada Nabi. Akhirnya, para sahabat merasa malu bila bertanya kepada Nabi. Allah pun mengutus Jibril mendatangi Nabi, guna mengajari para sahabat pokok-pokok agama dan cara bertanya kepada Nabi.
Pelajaran-pelajaran Penting
Akidah:
Kehidupan dunia dan isinya terjadi karena kuasa Allah –subhanahu wa taala. Karena itu bagi yang merasa berkuasa dengan jabatan, kekayaan, atau pengikut, semuanya tidak ada artinya di hadapan Allah.
- Iman kepada taqdir Allah mendorong sikap ridha terhadap ketetapan Allah.
- Hadits ini menantang siapa saja yang mengaku mengetahui keghaiban, tahukah mereka kapan kiamat?
Ilmu Suluk:
- Iman dan keshalihan tidak ditandai dengan pakaian yang lusuh, penampilan yang terkesan ‘zuhud’. Jibril memberi contoh cara berpenampilan: mengenakan baju putih bersih, rapi dan terlihat tegap dan kuat.
- Shalat, puasa, zakat, haji adalah kewajiban abadi. Selama hidup, seorang muslim wajib menunaikannya. Islam tidak mengajarkan bahwa pada level tertentu, seorang hamba tidak lagi diwajibkan beribadah.
Sosial
“Hamba melahirkan tuannya”, menggambarkan kehidupan sosial akhir zaman. Standar hidup runtuh. Yang dipercaya bukan lagi ulama, orang-orang shalih, profesional. Justru yang dipercaya adalah orang-orang yang tidak berilmu dan tidak kompeten di bidangnya.
Politik
“Hamba melahirkan tuannya”
- Nabi mengingatkan, ketika orang-orang yang tidak kompeten memegang urusan-urusan penting atau sebagai pemimpin, sebagai hal yang tidak wajar.
- Masuknya orang-orang yang tidak kompeten ke pusat-pusat kekuasaan dengan modal uang, sebagai penipuan dan jalan menuju kehancuran.
Ekonomi
“Seorang bertelanjang kaki dan tak berpakaian, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya“
- Budaya materialisme menjadikan uang dan materi sebagai ukuran dan standar, bahkan dianggap sebagai sumber kemuliaan dan kemenangan.
- Kehidupan materialisme menjadikan hubungan dibangun secara transaksional. Bahkan hubungan-hubungan sosial dialihkan untuk mencari keuntungan.
Psikologi
Iman kepada qadla dan qadar sebagai faktor penting bagi ketenangan jiwa dan kedamaian hati. Demikian pula dengan ritual-ritual ibadah, sebagai jalan mencari kedamaian hidup.
Pemikiran
Peradaban materi menggeser peradaban ilmu. Masyarakat berlomba mengejar materi dan bersaing meninggikan bangunan. Akan tetapi masyarakat rapuh ilmu, akhlak dan karakter luhur.
Tarbiyah
- Jibril berdialog dengan Nabi: metode dialog sangat penting dalam proses belajar-mengajar.
- Tema ‘kapan’ kiamat tidak terlalu penting didiskusikan. Yang lebih penting adalah seperti dalam hadits: Seorang bertanya kepada Nabi, “Kapan kiamat?” Nabi menjawab: “Apa yang sudah kamu siapkan untuk menghadapinya?” (HR. Bukhari dan Muslim)
Fiqih Dakwah
- Ketika Jibril bertanya dengan memanggil nama: Muhammad! Mengajarkan kepada para dai, ulama, bahkan masyarakat untuk tawadlu, dan tidak tersinggung meskipun gelar-gelar Pak Ustadz, Pak Haji, tidak disebut.
- Orang alim bicara sebatas ilmu yang diketahui. Tidak menjawab apa yang tidak diketahui. Bukan aib bila menjawab: maaf, saya tidak tahu.
- Keberhasilan dakwah ditunjang oleh ‘muraqabatullah (merasa diawasi Allah) dalam diri para dai.
Wallahu alam bisshawab
Disarikan dari Idhah al Maani al Khafiyyah fi Al Arbaiina al Nawawiyah, Muhammad Tatay, Dar al Wafa, Manshurah, 1414-1994, hal. 29-37
Join Telegram:
http://telegram.me/ahmadjalaluddin